Saya
tulis cerita ini melalui jari jemari yang tak akan letih menceritakan mereka
yang menjerit akan kejamnya kehidupan.....
Buka merasa
pintar ataupun menggurui tapi ini yang aku lihat dan aku rasakan ....
Mereka
tidak jahat.... mereka hanya korban.. mereka tidak kriminal... meskipu penampilan mereka seperti
itu.....
Cuaca panas
terik matahari keringat bercucuran saat aku melaju di atas sepeda motorku
bersama Ibu ku atau akrab saya bilang “emak”
Sesampainya
di Salah satu BANK di Daerah tempat saya tinggal, saya menunggu Ibu saya di
tempat parkir, Saya melihat sesosok Laki-laki kemungkinan berusia 16
tahun dia sebagai Juru parkir di situ,
Saya
melihat wajah yang tertunduk tidak ada keceriaan, pakaian kumal, celana Sobek,sobek
di bagian dengkul dan bagian lainya, wajah kusam tak bersemangat,, dengan gaya rambut berwana Merah ke kuning-kuningan,
Tampilan seperti preman, tanpa rasa takut atau pun hal lainya saya coba membuka
pembeciraan denganya,,,,
Saya : “Asli
Orang sini bg” ( ujar saya sambil tersenyum)
Juru
Parkir :“Tidak bang saya orang perantuan
Sayaa : oh
rumah abg dimana
Juru
parkir: dekat pasar bang
Karna wajah
yang tergolong masih muda itu saya bertanya karna penasaran
Saya: masih
sekolah bg
Juru parkir
: uda tidak bang
Saya : oh
Juru parkir
: tidak ada biaya untuk sekolah bang saya tinggal sama ibu saya berdua di rumah
kalau saya pergi merantau ibu saya sama siapa di sini bang, tidak tega juga
ninggalin ibu sendirian dirumah
Saya :
maaaf keputusan mu sudah bagus iya lebih baik kamu tinggal di sini pekerjaan
itu akan selalu ada rejeki tidak akan tertukar, yang terpenting kita mau
berusaha
Mungkin
pembaca akan geleng-geleng kepala kenapa saya menceritakan ini,, jawabanya adalah kebanyakaan kita manusia yang bisa di
katakan mampu meskipun kita tidak mempunyai harta berlimpah, kita akan berfikir
mereka yang berpanmpilan sperti preman atau pun tidak sekolah, kita akan
berpendapat mereka bandal, jahat tidak mau sekolah lihat aja penampilan mereka
seperti itu mau jadi apa kelak mereka nanti,,,
Penampilan
hanya bungkus kedua selain kulit kita,,,, tak selamanya orang tidak sekolah di
kategorikan bandal jahat dan sebagainya,, tak selamanya penampilan mereka
seperti itu mereka penjahat,.. lantas kenapa saya berfikir seperti ini , coba
kita renungkan secara mendalam ,di dalam hati mereka ada sebuah triakan yang
menandakan tak sanggup dengan kejamnya dunia, merka ingin sekolah tapi tak ada
biaya,, mereka ingin seperti anak lainya berkumpul dengan teman-teman sebaya bercerita tertawa tapi jika ia lakukan itu
anak yang sebayanya tidak akan mampu menerima mereka sebagai temanya, kenapa
karna mereka tak seperti yang lainya penampilan mereka apa lagi kantong mereka,
mereka juga berfikir anak lainya itu
terlalu tinggi untuk di jadikan teman mereka
Akan tetapi
dengan beban yang mereka tanggung di usia muda tak banyak dari mereka salah
jalan,,,
Seperti
mencuri, apa alasan mereka mencuri, 1.
Mereka mencuri untuk makan 2, mereka mencuri karna ingin membeli sesuatu yang
di inginkanya dan sbagainya,,,
Tak banyak
dari mereka baik wanita dan pria memilih jalan yang salah,, salah satunya teman
saya seorang wanita, dia wanita yang kuat menurut saya,, saat ini umurnya
berkisar, 19 atau 20 tahun,
Dia salah
jalan dia menjadi wanita nakal, tapi ketika saya melihat kehidupanya sepatutnya
saya tak punya alasan menyalahkan dia, kenapa dia punya seorang ibu, ibunya pekerja
di rumah orang sepulang kerja ibunya menanam sayuran tak lebar,, cuman halaman
cuman beberapa meter di tanamin sayuran dan hari minggu ibunya berjualan di
pasar,,,
Dan ketika
saya masuk kerumahnya,, tak banyak yang saya temui sama sekali tak ada hiburan
dirumahnya ,, seperti televisi, dll
Rumahnya
selalu kosong adiknya laki-laki tak pernah dirumah berkerja dengan orang
selepas pulang sekolah , di saat dulu ia masi sekolah karna tak dapat
kebahagian dari rumah dia mencari kebahagian di luar,,, jujur saja wanita
seperti dia akan susah berteman dengan wanita yang lainya kenapa ,,karna tak
akan ada yang mau berteman denganya, sebab dia tak mampu mengikuti mereka yang
nongkrong2 di kantin dan cafe ya mau bagaimana lagi bisa sekolah saja di sudah
sukur,, akhirnnya dia berteman dengan
teman-teman yang lain dia adalah teman yang menerima dia, siapa dia
temanya itu adalah orang yang nakal sperti
merokok dan sebagainya, akhirnya dia masuk kedalam lubang itu berteman dengan
orang yang salah, tapi setidaknya orang itu menghargai keberdaanya orang itu
yan dapat memberikan ia kasih sayang, dan ia salah jalan,,,
Kalau sudah
begini kita pasti akan menyalahkanya kenapa dia bisa nakal,,, tapi coba kita
lihat latar belakangnya apa masi bisa kita menyalahkanya ,,, di hanyalah orang
yang tidak punya materi, tidak punya ayah, tidak dapat kasih sayang,,,
Sabagai
manusia sebaikanya kita hilangkan rasa sombong
di dalam diri, tak selamanya meraka yang tak sekolah itu bandal nakal,,
tak selamnya orang itu nakal atas kemaunya sendriri tapi keadaanya,,,
Tak
selamanya penampilan itu mencerminkan kepribadian,,,
Dan tak
selamnya kita menang,,,,!!!!!
0 comments:
Post a Comment