25 March 2020

March 25, 2020




Saya tulis cerita ini melalui jari jemari yang tak akan letih menceritakan mereka yang menjerit akan kejamnya kehidupan.....
Buka merasa pintar ataupun menggurui tapi ini yang aku lihat dan aku rasakan ....
Mereka tidak jahat.... mereka hanya korban.. mereka tidak  kriminal... meskipu penampilan mereka seperti itu.....
Cuaca panas terik matahari keringat bercucuran saat aku melaju di atas sepeda motorku bersama Ibu ku atau akrab saya bilang “emak”
Sesampainya di Salah satu BANK di Daerah tempat saya tinggal, saya menunggu Ibu saya di tempat parkir, Saya melihat sesosok Laki-laki kemungkinan berusia  16  tahun dia sebagai Juru parkir di situ,
Saya melihat wajah yang tertunduk tidak ada keceriaan, pakaian kumal, celana Sobek,sobek di bagian dengkul dan bagian lainya, wajah kusam tak bersemangat,, dengan  gaya rambut berwana Merah ke kuning-kuningan, Tampilan seperti preman, tanpa rasa takut atau pun hal lainya saya coba membuka pembeciraan denganya,,,,
Saya : “Asli Orang sini bg” ( ujar saya sambil tersenyum)
Juru Parkir  :“Tidak bang saya orang perantuan
Sayaa : oh rumah abg dimana
Juru parkir: dekat pasar bang
Karna wajah yang tergolong masih muda itu saya bertanya karna penasaran
Saya: masih sekolah bg
Juru parkir : uda tidak bang
Saya : oh
Juru parkir : tidak ada biaya untuk sekolah bang saya tinggal sama ibu saya berdua di rumah kalau saya pergi merantau ibu saya sama siapa di sini bang, tidak tega juga ninggalin ibu sendirian dirumah
Saya : maaaf keputusan mu sudah bagus iya lebih baik kamu tinggal di sini pekerjaan itu akan selalu ada rejeki tidak akan tertukar, yang terpenting kita mau berusaha

Mungkin pembaca akan geleng-geleng kepala kenapa saya menceritakan ini,, jawabanya  adalah kebanyakaan kita manusia yang bisa di katakan mampu meskipun kita tidak mempunyai harta berlimpah, kita akan berfikir mereka yang berpanmpilan sperti preman atau pun tidak sekolah, kita akan berpendapat mereka bandal, jahat tidak mau sekolah lihat aja penampilan mereka seperti itu mau jadi apa kelak mereka nanti,,,
Penampilan hanya bungkus kedua selain kulit kita,,,, tak selamanya orang tidak sekolah di kategorikan bandal jahat dan sebagainya,, tak selamanya penampilan mereka seperti itu mereka penjahat,.. lantas kenapa saya berfikir seperti ini , coba kita renungkan secara mendalam ,di dalam hati mereka ada sebuah triakan yang menandakan tak sanggup dengan kejamnya dunia, merka ingin sekolah tapi tak ada biaya,, mereka ingin seperti anak lainya berkumpul dengan teman-teman sebaya  bercerita tertawa tapi jika ia lakukan itu anak yang sebayanya tidak akan mampu menerima mereka sebagai temanya, kenapa karna mereka tak seperti yang lainya penampilan mereka apa lagi kantong mereka, mereka juga berfikir  anak lainya itu terlalu tinggi untuk di jadikan teman mereka
Akan tetapi dengan beban yang mereka tanggung di usia muda tak banyak dari mereka salah jalan,,,
Seperti mencuri, apa alasan mereka mencuri,  1. Mereka mencuri untuk makan 2, mereka mencuri karna ingin membeli sesuatu yang di inginkanya dan sbagainya,,,
Tak banyak dari mereka baik wanita dan pria memilih jalan yang salah,, salah satunya teman saya seorang wanita, dia wanita yang kuat menurut saya,, saat ini umurnya berkisar, 19 atau 20 tahun,
Dia salah jalan dia menjadi wanita nakal, tapi ketika saya melihat kehidupanya sepatutnya saya tak punya alasan menyalahkan dia, kenapa dia punya seorang ibu, ibunya pekerja di rumah orang sepulang kerja ibunya menanam sayuran tak lebar,, cuman halaman cuman beberapa meter di tanamin sayuran dan hari minggu ibunya berjualan di pasar,,,
Dan ketika saya masuk kerumahnya,, tak banyak yang saya temui sama sekali tak ada hiburan dirumahnya ,, seperti televisi, dll
Rumahnya selalu kosong adiknya laki-laki tak pernah dirumah berkerja dengan orang selepas pulang sekolah , di saat dulu ia masi sekolah karna tak dapat kebahagian dari rumah dia mencari kebahagian di luar,,, jujur saja wanita seperti dia akan susah berteman dengan wanita yang lainya kenapa ,,karna tak akan ada yang mau berteman denganya, sebab dia tak mampu mengikuti mereka yang nongkrong2 di kantin dan cafe ya mau bagaimana lagi bisa sekolah saja di sudah sukur,, akhirnnya dia berteman dengan  teman-teman yang lain dia adalah teman yang menerima dia, siapa dia temanya itu adalah orang yang nakal  sperti merokok dan sebagainya, akhirnya dia masuk kedalam lubang itu berteman dengan orang yang salah, tapi setidaknya orang itu menghargai keberdaanya orang itu yan dapat memberikan ia kasih sayang, dan ia salah jalan,,,
Kalau sudah begini kita pasti akan menyalahkanya kenapa dia bisa nakal,,, tapi coba kita lihat latar belakangnya apa masi bisa kita menyalahkanya ,,, di hanyalah orang yang tidak punya materi, tidak punya ayah, tidak dapat kasih sayang,,,
Sabagai manusia sebaikanya kita hilangkan rasa sombong  di dalam diri, tak selamanya meraka yang tak sekolah itu bandal nakal,, tak selamnya orang itu nakal atas kemaunya sendriri tapi keadaanya,,,
Tak selamanya penampilan itu mencerminkan kepribadian,,,
Dan tak selamnya kita menang,,,,!!!!!




0 comments:

Post a Comment