HAL-HAL KECIL YANG BERDAMPAK LUAR BIASA
Saudara
yang sangat perduli dengan kita di Ketika itu aku mencuri uang di laci
kamar ayahku, setiba ayah ku pulang bekerja dia marah-marah kepada aku
dan adik aku, siapa yang mencuri uang saya,kalau tidak ada yang mengaku
akan saya pukul kalian berdua, siapa yang mencuri uang ayah,ayah ku
mulai mengangkat ikat pinggangnya dan akan mengayun kan ikat pinggang
kepada kami, dan tak ku sangkah , adik ku berkata , saya yang mencuri
uang ayah, ayah ku pun mulaimemukl adik aku, hinggah memar kau tak
snggup sanggup melihatnya hingga tanpa sengaja aku menjatuh air mata
yang tak mampu aku tahan lagi aku mulai tak sanggup menahan tetesan air
mata tersebut hingga jatuh terurai,
Aku menghampiri adik aku melihat adiku yang menahan sakit , kenpa kau
lakukan ini ujarku , tidak apa kak semuanya sudah terlanjur jawab adik
ku dengan senyuman? Mendengar itu aku mulai mengis “aku tidak apa-apa
kak lagi pula semuanya terlanjur , jangan mengis lagi yea?
Ketika itu usia ku 18 tahun dan usia adik ku 15 tahun , ketika
itu aku melihat ayah ku duduk di bawah pohon mengisap sebatng rokok
dengan wajah sedikit bingung, aku mendengar pembicaraan orang tua ku,
bagai mana ini istri ku anak kita akan melanjutkan ke SMA dan ke
Universitas sedangkan
Uang yang kita punya tidak sebanyak itu , kita tidak bisa menyekolahkan
keduanya,?
Tiba tiba adik aku menghampiri ayah ku dan berkata, “yah aku tidak mau
sekolah lagi aku mau bekerja saja aku sudah malas
untuk sekolah” aku
melihat di saat itu ayah ku mulai menampar adik ku dan berkata, apa yang
kamu katakan itu ayahmasi sanggup untuk menyekolah kan kamu meskipun
ayah harus mengemis dan me minta- asal kalian berdua bisa sekolah”
aku melihat adik aku sedang memegang pipinya , sudah lah dik biar kakag
aja yang sekolah, kamu harus sekolah, “tidak usah kak biar aku saja yang
tidak sekolah asal kakak bisa masuk universitas, “kamu jangan gitu kamu
laki-laki dik kamu harus sekolah” tidak apa kak aku akn kerja untuk
mencari uang tambahan untuk kuliah kakak jawab adik ku dengan senyuman”
aku pun mulai mengis semua ini pasti jalan keluarnya dik kamu harus
sekolah”
ketika matahari terbenam , saat kami tidur dan malam pun mulai sunyi
dari kebisingan adik aku kabur dari rumah dengan baju usang yang di
kenkanya, ia meninggalka secarik kertas di kamar ku yang berisikan “kak
aku sayang kakak aku akan mencari kerja untuk membantu uang kuliah
kakak” aku sungguh tidak sanggup menahan air mata ku lagi , air mata ini
pun mulai berjatuhan membasai pipi ku,,
ketika itu usia ku 20 dan usia adik ku 17 Tahun saat
itu aku berada di asrama teman aku berkata” ada yang nyarii kamu thu
di luar teman dari kampung katanya” aku pun keluar dan melihat sesosok
pria dengan pakaian usang berdiri tegap ternyata itulah adik aku , aku
mulai memeluk dirinya sambil menetaskan air mata dia memberikan ku ikat
rambut, “ aku melihat gadi di kota banyak yang memakai ini aku rasa
kakak juga harus memakai ini ( sambil memakikan ikat rambutitu di kepala
ku” kenpa kau tidak bilang kepada teman aku bahwa kau adalah adik ku, “
apa kakak tidak malu jika aku adalah adik kakak”aku pun mulai menangis
lagi
saat itu usia ku 26 dan usia adik ku 23 ketika itu pacar aku ingin
kerumah ku untuk bertemu orang tua ku , saat aku melihat rumah ku
jendelah kaca yang pecah kini sudah bagus dan tak pecahlagi rumah
bersih, di mana-mana bersi, ketika pacar ku pulang aku menari bagai
anak kecil kesengan , kenpa ibu repot-repot membesihkan rumah ibukan ada
kesibukan lain , “ bukan ibu yang membersihkan rumah adik mu yang
sengaja pulang cepat untuk membersihkan rumah dan membagusi jendela
sampai tangan luka kenak pecahan kaca sebelum kamu pulang, aku mulai
bernjak kekamar menemui adik aku , aku melihat tanganya yang di balut
perban , kenpa kau lakukan ini adik lihat tangan mu jadi luka, tidak apa
kak aku sudah biasa , pkerjaan ku uga lebih berat dari ini aku sudah
biasa kak,” aku mulai meneteskan air mata ku lagi sungguh aku tidak
bisa menahan rasa sedih aku,,
ketika itu usia ku 29 dan usia adik ku 26 aku sudah menikah
dengan lelaki yang mapan aku mengajak orang tua ku untuk tinggal bersama
ku di rumah yang mewah tetapi orang tua ku tidak mau karna dia merasa
nyaman di kampung sebab ada kegiatan yang di lakukanya di kampung,,,
adik aku berkata, “ biar aku aja yang jaga ayah dan ibu kakak jaga
mertua kakak aja “ aku menawarkan pekerjaan kepada adik ku untuk
menjadi menejer “ tidak usah kak aku masi nyaman di pekerjaan ku lagi
pula bagai mana bisa jika seorang menjer tidak berpendidikan,, aku mulai
terharu mendengarnya,,
ketika itu usia adik ku 30 tahun di hendak meenikah dengan gadis
yang di kampung ,,
ketika adik aku menikah penghulu bertanya siapa yang kamu sayangi di
dunia ini,,, “kakak aku jawabnya” aku tidak menyangkah jawaban itu akan
keluar dari bibirnya, semua orang yang ada di situ melihat aku dengan
tanda Tanya, ia pun mulai melanjutkan ceritanya “ ketika itu saat aku SD
aku kehilangn sarung tangan milik ku di sekolah kakak ku memberikan
sarung tangan miliknya kepada ku dan ia sama sekali tidak menggunakan
sarung tangan di cuaca yang begitu dingin , setibanya di rumah saat
kami makan aku melihat tangan kakak aku gemetar memegang sendok bahkan
dia tidak mempu untuk memegang sendok,,, dari situ aku berjanji aku akan
melakukan apapun demi kakak ku” ,,,
aku mulai meteskan air mata ku di depan orang ramai aku tidak lagi malu
untuk meneteskan air mata ini, sungguh tak ku sangka padahal aku sudah
lupa dengan itu teatapi dia selalu mengingatnya,,, sampai saat ini,,,
09 May 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment