09 May 2013

May 09, 2013
HAL-HAL KECIL YANG BERDAMPAK LUAR BIASA


 Saudara yang sangat perduli dengan kita di Ketika itu aku mencuri uang di laci kamar ayahku, setiba ayah ku pulang bekerja dia marah-marah kepada aku dan adik aku, siapa yang mencuri uang saya,kalau tidak ada yang mengaku akan saya pukul kalian berdua, siapa yang mencuri uang ayah,ayah ku mulai mengangkat ikat pinggangnya dan akan mengayun kan ikat pinggang kepada kami, dan tak ku sangkah , adik ku berkata , saya yang mencuri uang ayah, ayah ku pun mulaimemukl adik aku, hinggah memar kau tak snggup sanggup melihatnya hingga tanpa sengaja aku menjatuh air mata yang tak mampu aku tahan lagi aku mulai tak sanggup menahan tetesan air mata tersebut hingga jatuh terurai, Aku menghampiri adik aku melihat adiku yang menahan sakit , kenpa kau lakukan ini ujarku , tidak apa kak semuanya sudah terlanjur jawab adik ku dengan senyuman? Mendengar itu aku mulai mengis “aku tidak apa-apa kak lagi pula semuanya terlanjur , jangan mengis lagi yea? Ketika itu usia ku 18 tahun dan usia adik ku 15 tahun , ketika itu aku melihat ayah ku duduk di bawah pohon mengisap sebatng rokok dengan wajah sedikit bingung, aku mendengar pembicaraan orang tua ku, bagai mana ini istri ku anak kita akan melanjutkan ke SMA dan ke Universitas sedangkan Uang yang kita punya tidak sebanyak itu , kita tidak bisa menyekolahkan keduanya,? Tiba tiba adik aku menghampiri ayah ku dan berkata, “yah aku tidak mau sekolah lagi aku mau bekerja saja aku sudah malas
untuk sekolah” aku melihat di saat itu ayah ku mulai menampar adik ku dan berkata, apa yang kamu katakan itu ayahmasi sanggup untuk menyekolah kan kamu meskipun ayah harus mengemis dan me minta- asal kalian berdua bisa sekolah” aku melihat adik aku sedang memegang pipinya , sudah lah dik biar kakag aja yang sekolah, kamu harus sekolah, “tidak usah kak biar aku saja yang tidak sekolah asal kakak bisa masuk universitas, “kamu jangan gitu kamu laki-laki dik kamu harus sekolah” tidak apa kak aku akn kerja untuk mencari uang tambahan untuk kuliah kakak jawab adik ku dengan senyuman” aku pun mulai mengis semua ini pasti jalan keluarnya dik kamu harus sekolah” ketika matahari terbenam , saat kami tidur dan malam pun mulai sunyi dari kebisingan adik aku kabur dari rumah dengan baju usang yang di kenkanya, ia meninggalka secarik kertas di kamar ku yang berisikan “kak aku sayang kakak aku akan mencari kerja untuk membantu uang kuliah kakak” aku sungguh tidak sanggup menahan air mata ku lagi , air mata ini pun mulai berjatuhan membasai pipi ku,, ketika itu usia ku 20 dan usia adik ku 17 Tahun saat itu aku berada di asrama teman aku berkata” ada yang nyarii kamu thu di luar teman dari kampung katanya” aku pun keluar dan melihat sesosok pria dengan pakaian usang berdiri tegap ternyata itulah adik aku , aku mulai memeluk dirinya sambil menetaskan air mata dia memberikan ku ikat rambut, “ aku melihat gadi di kota banyak yang memakai ini aku rasa kakak juga harus memakai ini ( sambil memakikan ikat rambutitu di kepala ku” kenpa kau tidak bilang kepada teman aku bahwa kau adalah adik ku, “ apa kakak tidak malu jika aku adalah adik kakak”aku pun mulai menangis lagi saat itu usia ku 26 dan usia adik ku 23 ketika itu pacar aku ingin kerumah ku untuk bertemu orang tua ku , saat aku melihat rumah ku jendelah kaca yang pecah kini sudah bagus dan tak pecahlagi rumah bersih, di mana-mana bersi, ketika pacar ku pulang aku menari bagai anak kecil kesengan , kenpa ibu repot-repot membesihkan rumah ibukan ada kesibukan lain , “ bukan ibu yang membersihkan rumah adik mu yang sengaja pulang cepat untuk membersihkan rumah dan membagusi jendela sampai tangan luka kenak pecahan kaca sebelum kamu pulang, aku mulai bernjak kekamar menemui adik aku , aku melihat tanganya yang di balut perban , kenpa kau lakukan ini adik lihat tangan mu jadi luka, tidak apa kak aku sudah biasa , pkerjaan ku uga lebih berat dari ini aku sudah biasa kak,” aku mulai meneteskan air mata ku lagi sungguh aku tidak bisa menahan rasa sedih aku,, ketika itu usia ku 29 dan usia adik ku 26 aku sudah menikah dengan lelaki yang mapan aku mengajak orang tua ku untuk tinggal bersama ku di rumah yang mewah tetapi orang tua ku tidak mau karna dia merasa nyaman di kampung sebab ada kegiatan yang di lakukanya di kampung,,, adik aku berkata, “ biar aku aja yang jaga ayah dan ibu kakak jaga mertua kakak aja “ aku menawarkan pekerjaan kepada adik ku untuk menjadi menejer “ tidak usah kak aku masi nyaman di pekerjaan ku lagi pula bagai mana bisa jika seorang menjer tidak berpendidikan,, aku mulai terharu mendengarnya,, ketika itu usia adik ku 30 tahun di hendak meenikah dengan gadis yang di kampung ,, ketika adik aku menikah penghulu bertanya siapa yang kamu sayangi di dunia ini,,, “kakak aku jawabnya” aku tidak menyangkah jawaban itu akan keluar dari bibirnya, semua orang yang ada di situ melihat aku dengan tanda Tanya, ia pun mulai melanjutkan ceritanya “ ketika itu saat aku SD aku kehilangn sarung tangan milik ku di sekolah kakak ku memberikan sarung tangan miliknya kepada ku dan ia sama sekali tidak menggunakan sarung tangan di cuaca yang begitu dingin , setibanya di rumah saat kami makan aku melihat tangan kakak aku gemetar memegang sendok bahkan dia tidak mempu untuk memegang sendok,,, dari situ aku berjanji aku akan melakukan apapun demi kakak ku” ,,, aku mulai meteskan air mata ku di depan orang ramai aku tidak lagi malu untuk meneteskan air mata ini, sungguh tak ku sangka padahal aku sudah lupa dengan itu teatapi dia selalu mengingatnya,,, sampai saat ini,,,

0 comments:

Post a Comment