Kehiduapan tidak selalu berjalan dengan apa yang di rencanakan dan pahitnya hidup membuat
sesorang harus terima kenyataan, Kisah ini terjadi kepada seorang introvert sebut saja namanya Dian seorang laki – laki Kelahiran tahun 1991 sumber cerita ini adalah dari dirinya sendiri ia mencertiakan bagaiman ia bangkit dari kehidupanya yang begitu kelam.Kesulitan ekonomi dan perceraian orang tua membuat dian kesulitan di masa kecilnya, ketika ibunya harus berkerja keras untuk memperbaiki ekonomi dan menghidupi lima orang anak, membuat dian merasakan kesulitan ibunya di saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar dian sediri berkata “ saya awalnya tidak tau apa itu introvert” namun ketika umur saya 17 tahun, saya menemukanya di Google dan akhirnya saya mengetahuinya dan saya berfikir apakah saya introvert, namun saya tidak mempermasalahkan hal itu sebab kepribadian saya saat ini ya itu lah saya mau saya introvert ataupun ekstrovert sama sekali tidak menrubah masa lalu saya dan apa yang saya jalani saat ini” ujar dian.
Kisah ini berawal ketika dian masih duduk di bangku sekolah dasar, dian tidak memiliki banyak teman di waktu itu atau bisa di katakan tidak punya teman sebab ia selalu sendiri dan tidak terlalu banyak berinteraksi kepada teman sekalasnya, dan ketika ia duduk di kelas lima di sinilah berawalnya dian di bully berbagai julukan pun tertujuh kepada dian, dan itu pun terus berlanjut hingga dian duduk di bangku SMA,
Di waktu ia duduk di bangku SMA ia sudah tidak tahan lagi
dengan bully yang tertujuh padanya dan di waktu yang bersamaan Guru dian pun
ikut membully-nya di sekolah dian pernah berkata “saya di bully karna saya
tidak banyak bicara ya kebanyakaan introvert pada umumnya, namun di balik
diamnya saya, saya tidak pintar di mata pelajaran apapun nilai saya terkadang
di bawa rata- rata sudah mencapai KKM saja saya sudah senang, di tambah lagi
saya berpenampilan tidak menarik dari pakaian yang saya kenakan semuanya sudah
usang, Maklum Ekonomi orang tua saya sangat sulit saat itu jadi saya adalah
bahan tertawaan di sekolah dan terkadang pun guru menyindir saya di kelas di
sebabkan nilai saya jelek dan tentu saja teman sekelas saya mentertawai saya,
hingga membuat saya depresii”
Itulah yang pernah di katakan dian hidup yang sangat sulit
tidak mendapat kepercayaan sama sekali dan di anggap remeh oleh lingkunganya
membua ia semangkin depresii
Namun tidak sampai di situ penderitaan yang di rasakan dian, masalah di dalam rumah pun ikut menghantui pikiranya karena ibu dian adalah orang tua tunggal dian pun tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, ibu dian selalu mencari nafka Sewaktu di rumah selalu di sibukan oleh pekerjaan rumah yang harus di selesaikan, serta di balik itu semua ada tangis di dalam hati, ibu dian selalu menjadi bahan pembicaraan oleh tetangga karna menyandang status janda, di nilai jelek oleh lingkung tempat tinggal mereka, Tentu saja keluarga kecil tanpa seorang ayah itu di kucilkan oleh masyarakat sekita.
“hemp mengingat hal itu sangat menyakitkan bagi saya, di waktu yang bersamaan masalah bully yang saya alami di sekolah, ibu yang menjadi bahan gosip bagi tetangga dan kami di kucilkan di lingkungan sekitar, saya masih ingat ketika saya di suruh ibu saya berbelanja di warung belanja bahan makanan dan itu menyakitkan bagi saya, karna ibu penjual warung tidak percaya ibu saya mampu membayarnya, saya menangis di saat itu, berbagai tekanan yang saya alami dari berbagai arah membuat saya hilang akal dan hendak bunuh diri, tapi di saat itu ada yang membuatku sadar kalau saja saya mengakhiri semunya itu sama saja saya seorang pengecut, dari situ saya tekankan dalam diri bahwa saya akan mengangkat drajat ibu saya dari apa yang saya capai dan membeli pengakuan dari mereka, sedikit berlebihan namun dari situ saya harus bangkit.
Berawal dari hal itu dian mengurungkan niatnya untuk mengakhiri semuanya ia pun belajar memperjuangkan haknya sebagai manusia, sedikit sulit bagi dian, ia pun mulai bekerja selapas pulang sekolah untuk mencari rupiah dan sedikit rupiah, cara dian cukup unik dalam meraih kesuksesanya ia mempelajari seni yaitu seni lukis, sedikit rupiah yang ia kumpulkan ia beli untuk peralatan melukisnya, namun dalam beberapa bulan hal itu berubah secara drastis, dian memberanikan dirinya untuk membuat suatu hal yang tak pernah di lakukanya di saat ada pentas seni di sekolah ia mengusulukan kepada pihak sekolah untuk melakukan pemaran seni lukis, namun hal itu di bantah oleh pihak sekolah dian yang selama ini di kenal sama sekali tidak memiliki kepandaian, dian menujukan hasil karyanya pihak sekolah akhirnya menyetujui permintaanya setelah pameran di laksanakan dan sekolah tetangga di undang untuk acara pentas seni tersebut pandangan terhadap ia pun berubah, dian yang di bully selam ini menjadi seorang yang cukup di kenal di sekolah, orang yang menjauhi dia kini merapat, “itulah manusia ketika kita bukan siapa – siapa di pandang pun tidak dan ketika kita berhasil semua orang mengakui kita adalah temanya, Lucu ya “
Tak cukup sampai situ kini sedikit demi sedikit sudah meraih
mimpinya, dulu pakaian yang usang
manjadi bahan candaanya sekarang
seragam Dinas Pemerinah Daerah yang ia kenakan membuktikan apa yang ia lakukan sampai saat
ini adalah perjuangan atas jerih payahnya.
“ saya memang seorang introvert namun semua itu tidak
menjadi alasan saya untuk berhenti meraih mimpi saya, sebagai contoh, introvert
itu seorang yang tidak banya bicara apa
bisa bicara di depan orang banyak, introvert itu lebih suka berkerja sendiri
sangat sulit berkerja dalam tim, Jika itu saya tanamkan dalam diri saya mungkin
saya tidak sampai seperti saat ini, karna saya tidak mau kepribadian menjadi
sebuah alasan untuk menghambat mimpi, yang terpenting saya lakukan lagi – lagi dan lagi, karna jika saya tidak
mencoba saya tidak akan mampu, saya
berfikir bagaiman mungkin seorang introvert sukses namun saya lihat di google
banyak yang sekali tokoh terkenal yang sukses
padahal ia adala introvert, salah satunya Mark Zuberk bagaiaman mungkin
sesorang yang penting tidak berkerja dalam tim, dan bagaimana mungkin ia tidak
berbicara di depan orang banyak, jika itu semua tidak di lakukanya tentu saja
ia tak mampu memimpin bukan namun semua kenyataan itu membantah semuanya.dari
situ saya belajar bahwa keperibadian introvert tidak menjadi penghalang untuk
sukses, semua hal-hal yang di katakan mengenai introvert itu tidak bisa menjadi
pemimpin, tidak bisa berkerja dalam tim dan tidak bisa berbicara depan orang
banyak itu hanya mitos, belaka karna buktinya sudah ada”
0 comments:
Post a Comment